Pada hari Rabu, 24 April 2024, sebanyak 188 siswa kelas VII SMPIT Az-Zahra Sragen mengikuti kegiatan outing class ke Kampung Batik Kauman di Solo. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pendidikan di luar kelas yang dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang kebudayaan dan industri tradisional Indonesia, khususnya dalam pembuatan batik. Kampung Batik Kauman dipilih sebagai lokasi outing class karena dikenal sebagai pusat produksi batik tulis dan cap yang memiliki sejarah panjang dan kualitas yang diakui.
Tujuan Kegiatan
Kegiatan outing class ini bertujuan untuk:
- Mengenalkan Kebudayaan Lokal: Memberikan wawasan kepada siswa tentang kebudayaan tradisional Indonesia, khususnya batik, yang merupakan warisan budaya yang diakui oleh UNESCO.
- Pembelajaran Langsung: Memperkenalkan siswa pada proses produksi batik secara langsung, dari tahap awal hingga menjadi produk jadi.
- Mengembangkan Keterampilan Praktis: Melatih keterampilan siswa dalam membatik dan memahami teknik serta alat-alat yang digunakan.
- Menghargai Karya Seni: Menumbuhkan apresiasi siswa terhadap seni dan kerajinan tangan serta upaya yang terlibat dalam pembuatan batik.
Rangkaian Kegiatan
Kegiatan dimulai dengan keberangkatan dari sekolah pada pagi hari. Para siswa tampak antusias dan penuh semangat untuk memulai petualangan belajar mereka di Kampung Batik Kauman. Setibanya di lokasi, mereka disambut oleh pengrajin batik lokal yang akan menjadi mentor dan pemandu selama kegiatan berlangsung.
Sesi Pengantar dan Sejarah Batik
Kegiatan dimulai dengan sesi pengantar yang menjelaskan sejarah batik di Indonesia, khususnya di Solo. Para siswa diberikan pengetahuan tentang asal-usul batik, makna dari berbagai motif, serta perkembangan batik dari masa ke masa. Mentor juga menjelaskan tentang pentingnya batik sebagai identitas budaya dan ekonomi masyarakat Solo.
Demonstrasi Proses Membatik
Setelah sesi pengantar, siswa diajak untuk menyaksikan demonstrasi proses membatik. Demonstrasi ini mencakup beberapa tahap penting dalam pembuatan batik, yaitu:
- Pemilihan Kain: Proses dimulai dengan pemilihan kain mori yang berkualitas sebagai bahan dasar batik.
- Menggambar Pola: Siswa diajarkan cara menggambar pola pada kain menggunakan pensil atau alat khusus. Pola ini merupakan dasar dari motif batik yang akan dibuat.
- Mencanting: Pada tahap ini, siswa diperkenalkan dengan alat canting dan lilin malam. Mereka diajari cara menggunakan canting untuk mengisi pola dengan lilin cair, yang merupakan teknik utama dalam batik tulis.
- Pewarnaan: Setelah proses mencanting selesai, kain dicelupkan ke dalam pewarna. Siswa diperkenalkan pada berbagai jenis pewarna alami dan sintetik yang digunakan dalam proses ini.
- Pelorodan: Tahap terakhir adalah pelorodan, yaitu proses menghilangkan lilin dari kain dengan cara direbus. Kain kemudian dijemur hingga kering dan siap menjadi produk batik.
Praktik Membatik
Setelah menyaksikan demonstrasi, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diberi kesempatan untuk mempraktikkan proses membatik. Dengan bimbingan para mentor, setiap siswa mencoba membuat motif batik mereka sendiri. Mereka terlihat sangat antusias saat menggambar pola, mencanting, dan mencelup kain ke dalam pewarna. Pengalaman ini memberikan mereka pemahaman langsung tentang kesulitan dan keindahan proses membatik.
Refleksi dan Diskusi
Setelah sesi praktik, siswa berkumpul kembali untuk melakukan refleksi dan diskusi. Mereka diminta untuk menceritakan pengalaman mereka, apa yang mereka pelajari, dan tantangan apa saja yang mereka hadapi selama proses membatik. Banyak siswa yang mengungkapkan rasa kagum mereka terhadap kesabaran dan ketelitian yang diperlukan dalam membatik. Diskusi ini juga diisi dengan tanya jawab antara siswa dan mentor, yang memberikan penjelasan lebih lanjut tentang teknik dan filosofi di balik motif-motif batik.
Kunjungan ke Galeri Batik
Sebagai bagian penutup kegiatan, siswa diajak untuk mengunjungi galeri batik yang ada di Kampung Batik Kauman. Di sini, mereka dapat melihat berbagai koleksi batik dari berbagai motif dan warna. Siswa juga mendapatkan penjelasan tentang nilai ekonomi batik dan bagaimana produk ini dipasarkan baik di dalam negeri maupun internasional. Kunjungan ini menambah wawasan siswa tentang pentingnya batik dalam perekonomian lokal dan nasional.
Manfaat dan Harapan
Kegiatan outing class ke Kampung Batik Kauman Solo memberikan banyak manfaat bagi siswa kelas VII SMPIT Az-Zahra Sragen. Selain mendapatkan pengetahuan tentang sejarah dan proses produksi batik, siswa juga memperoleh pengalaman praktis dalam membuat batik. Beberapa manfaat yang dirasakan antara lain:
- Pemahaman Budaya: Siswa mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang kebudayaan tradisional Indonesia dan pentingnya melestarikan warisan budaya.
- Pengembangan Keterampilan: Siswa belajar keterampilan baru yang mungkin belum pernah mereka coba sebelumnya, yaitu membatik.
- Penghargaan terhadap Seni: Siswa belajar untuk lebih menghargai seni dan kerajinan tangan, serta menghargai kerja keras yang terlibat dalam proses pembuatan batik.
- Peningkatan Kreativitas: Kegiatan ini juga mendorong kreativitas siswa dalam menciptakan motif dan pola batik mereka sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar